Modernization Theory
Teori Modernisasi muncul pada 1950-an sebagai penjelasan tentang bagaimana masyarakat industri Amerika Utara dan Eropa Barat dikembangkan. Pembangunan terutama tergantung pada impor teknologi serta sejumlah perubahan politik dan sosial lainnya. Sebagai contoh, modernisasi melibatkan peningkatan tingkat pendidikan dan perkembangan media massa, baik dari lembaga-lembaga politik yang demokratis asuh. Transportasi dan komunikasi menjadi semakin canggih dan mudah diakses, populasi menjadi lebih urban dan mobile. Organisasi menjadi birokrasi sebagai pembagian kerja tumbuh lebih kompleks dan agama menurun dalam pengaruh publik. Terakhir, pasar yang dkendalikan oleh uang mengambil alih sebagai mekanisme utama melalui mana barang dan jasa dipertukarkan.
Culture dibedakan menjadi dua: Premodern culture dan modern culture.
Premodern:
•Stable (perubahan di budaya premodern tidak secepat perubahan di budaya modern)
•Local (ruang lingkupnya tidaj besar)
•Paternalistic hierarchy in both
family and society (sistem keluarga condong ke pada sisi ayah. misalnya nama belakang istri akan berubah menjadi nama belakang suaminya)
•Absence of specialized roles (tidak adanya peran spesial yang jelas. pekerjaan, rekreasi, ibadah menjadi satu kesatuan)
•Family and community woven
together with respect to labor, leisure, and religion (keluarga dan komunitas dibentuk oleh kegiatan seperti kerja, rekreasi dan keagamaan)
•Dependence on manual labor/muscle
power (pekerjaan kebanyakan mengandalkan otot)
perkumpulan di desa tidak memiliki susunan organisasi yang jelas seperti masyarakat modern. |
Modern Culture:
•Dynamic (selalu terjadi perubahan dalam waktu yang singkat)
•Cosmopolitan (ruang lingkup di perkotaan yang lebih luas)
•Functional social structure: conforms to
shifting politics and economics
•Meritocratic (prestasi individu menjadi tolak ukur)
•Highly specialized (ada batasan yang jelas dalam setiap apa yang dikerjakan)
•Family and community divided by
socio-economic status, job, etc.
masyarakat yang dinamis |
Olahraga dalam masyarakat premodern dan modern:
Meskipun olahraga dan permainan terlihat serupa. Namun ada tiga dimensi dalam olahraga yang menyebabkan kita tidak menerima bahwa olahraga=permainan. Dimensi tersebut adalah:
• physical training
• games
• contests
Permainan adalah model yang baik untuk
kehidupan sosial. Banyak peran berikut aturan buatan manusia yang dimainkan. Jadi, permainan ini dianggap sebagai
mengatur pola perilaku yang memecahkan situasi simbolik. Perbedaan yang paling penting
antara kehidupan sosial dan permainan adalah bahwa permainan harus dipilih atas kemauan sendiri.
Olahraga pada premodern dan modern culture memiliki perbedaan yaitu:
Premodern:
•Organization
–Nonexistent or informal (tidak memiliki badan olahraga secara formal dan nyata)
–Arranged directly or indirectly
•Rules
–simple, unwritten
Modern:
•Organization
–Formal (memiliki badan olahraga yang jelas. misal: PSSI, PBSI dll
–Differentiated
at local, regional, national levels
•Rules
–formal,
standard, written (memliki aturan permainan yang sudah tertulis dan sudah ditetapkan)
–rational and
overseen by organization
(diatur oleh sebuah organisasi yang bertanggungjawab)
Badminton memiliki aturan tertulis dan diatur oleh organisasi resmi. |
Dualism dan Monism
Apa itu dualism?
Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.
Apa itu dualism?
Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.
Gagasan tentang dualisme jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi tantang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasan dan kebijakan. Plato dan Aristoteles berpendapat, dengan alasan berbeda, bahwa "kecerdasan" seseorang (bagian dari pikiran atau jiwa) tidak bisa diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik.
Versi dari dualisme yang dikenal secara umum diterapkan oleh René Descartes (1641), yang berpendapat bahwa pikiran adalah substansi nonfisik. Descartes adalah yang pertama kali mengidentifikasi dengan jelas pikiran dengan kesadaran dan membedakannya dengan otak, sebagai tempat kecerdasan. Sehingga, dia adalah yang pertama merumuskan permasalahan jiwa-raga dalam bentuknya yang ada sekarang. Dualisme bertentangan dengan berbagai jenis monisme, termasuk fisikalisme dan fenomenalisme. Substansi dualisme bertentangan dengan semua jenis materialisme, tetapi dualisme properti dapat dianggap sejenis materilasme emergent sehingga akan hanya bertentangan dengan materialisme non-emergent.
Rene Descartes. Salah satu yang menerapkan teori dualisme |
Apa itu monism?
Monisme adalah konsep metafisika dan teologi bahwa hanya ada satu substansi dalam alam. Monisme bertentangan dengan dualisme dan pluralisme. Dalam dualisme terdapat dua substansi atau realita sementara dalam pluralisme terdapat banyak realita. Konsep monisme seringkali dihubungkan dengan panteisme dan konsep Tuhan yang kekal.
Extensialisme
Kata dasar eksistensi (existency) adalah exist yang berasal
dari bahasa Latin ex yang berarti keluar dan sistere yang berarti berdiri.
Jadi, eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri. Artinya
dengan keluar dari dirinya sendiri, manusia sadar tentang dirinya sendiri; ia
berdiri sebagai aku atau pribadi. Pikiran semacam ini dalam bahasa Jerman
disebut dasein (da artinya di sana, sein artinya berada).
Untuk lebih memberikan kejelasan tentang filsafat
eksistensialisme ini, perlu kiranya dibedakan dengan filsafat eksistensi. Yang
dimaksud dengan filsafat eksistensi adalah benar-benar seperti arti katanya,
yaitu filsafat yang menempatkan cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Sedangkan filsafat eksistensialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan
bahwa cara berada manusia dan benda lain tidaklah sama. Manusia berada di
dunia; sapi dan pohon juga. Akan tetapi cara beradanya tidak sama. Manusia
berada di dalam dunia; ia mengalami beradanya di dunia itu; manusia menyadari
dirinya berada di dunia. Manusia menghadapi dunia, menghadapi dengan mengerti
yang dihadapinya itu. Manusia mengerti guna pohon, batu dan salah satu di
antaranya ialah ia mengerti bahwa hidupnya mempunyai arti. Artinya bahwa
manusia sebagai subyek. Subyek artinya yang menyadari, yang sadar.
Barang-barang yang disadarinya disebut obyek.
•Three stages of life experience: Aesthetic,
Ethical, Religious
Phenomology
Fenomenologi adalah studi tentang struktur kesadaran seperti
yang dialami dari sudut pandang orang pertama.. Struktur utama dari pengalaman
adalah intensionalitas nya, yang diarahkan terhadap sesuatu. Pengalaman diarahkan obyek berdasarkan
isi atau makna (yang merupakan objek) bersama-sama dengan kondisi pemungkin
yang sesuai.
Refrensi:
http://sociology.about.com/od/M_Index/g/Modernization-Theory.htm
http://web.ff.cuni.cz/~pelis/SpoModSoc.pdf
http://plato.stanford.edu/entries/phenomenology/
http://adam-damiri.blogspot.com/2012/04/filsafat-modern-iii-pragmatisme.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Dualisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Monisme
penjelasan nya sangat lengkap membuat saya mengerti
ReplyDeletepenjelasan nya lengkap membuat saya mudah mengerti
ReplyDelete-diana sopacua-